Penulis Mindful Eating: A Guide to Rediscovering a Healthy and Joyful Relationship with Food, Jan Chozen Bays, mengatakan, ketika indera manusia diaktifkan oleh Makanan, tubuh merespons untuk memasukkan Makanan ke dalam Mulut meski kita tidak Lapar.
Hal ini menyebabkan orang yang sedang menjalankan Diet merasa sangat susah. Baru saja Makan, sudah Lapar lagi. Penting diketahui, penelitian diatas menjelaskan ada lima jenis kelaparan yang dapat membuat Anda gagal menurunkan Berat Badan.
Dilansir AkuratHealth dari Leaf Nutrisystem, berikut ini adalah kelaparan yang muncul sebagai sensasi pikiran, bahkan emosi dalam tubuh dan hati. Dimana rasa Lapar tersebut bukan sebuah kebutuhan, tapi hanya sebuah keinginan.
Mata kita memiliki kekuatan untuk meyakinkan pikiran untuk mengabaikan sinyal dari perut dan tubuh. Jan Chozen Bays mengatakan, orang umumnya memutuskan berapa banyak Makanan yang akan mereka Makan berdasarkan umpan balik dari Mata.
Bays menunjukan pada sebuah penelitian, yang dijelaskan dalam buku Brian Wansink, Mindless Eating: Why We Eat More Than We Think. Ketika seseorang diberi popcorn ukuran besar, dipastikan ia akan 21 kali lebih banyak Makan, dan 173 kalori lebih banyak masuk daripada orang-orang yang diberi popcorn berukuran sedang.
Cara mengatasinya:
Ketika Anda tergoda rasa Lapar karena penglihatan, cobalah beri "Makan" pada Mata Lapar Anda dengan sesuatu yang menarik atau indah seperti lukisan, daun di pohon di luar, dan hal yang indah lainnya. Setelahnya, Anda mungkin akan terkejut mendapati "rasa Lapar" Anda sudah mereda.
Lapar hidung
Indera penciuman dan otak saling berhubungan. Bays mengatakan, hidung kita selalu memburu. Itu sebabnya ketika dikelilingi oleh Makanan di tempat-tempat seperti restoran atau di rumah, otak terus-menerus diyakinkan untuk Makan.
Cara mengatasinya:
Bays mengatakan, cobalah sebelum Makan, bawa piring Anda ke hidung Anda dan tarik napas dalam-dalam. Cobalah untuk mencium sebanyak mungkin bahan Makanan dalam Makanan Anda. Saat Anda Makan, terus waspada dengan aroma (atau rasa).
Lapar Mulut
Rasa Lapar Mulut adalah keinginan Mulut untuk sensasi yang menyenangkan, kata Bays. Kesenangan ditentukan oleh genetika, budaya dan kondisi. Beberapa orang menyukai Makanan panas; yang lain tidak. Beberapa suka ketumbar, sementara yang lain tidak tahan. Mulut menginginkan variasi rasa dan tekstur. Itulah mengapa produsen Makanan ringan begitu sukses jika semakin kompleks rasanya, semakin bahagia Mulut kita.
Cara mengatasinya:
Lain kali jika Anda mendapatkan kudapan, coba tanyakan pada Mulut apa yang diinginkan. Apakah sesuatu yang asin, manis, renyah, atau lembut. Sebelum Anda Makan, berhentilah sejenak untuk menilai rasa Lapar Anda. Selama "Makan," berhenti sejenak untuk melihat apakah Mulut Anda puas. Apakah Anda perlu terus Makan?
Lapar perut
Percaya atau tidak, perut tidak memberi tahu kita saat Lapar. Kita memberi tahu perut kapan harus Lapar. Ketika kita Makan tiga kali sehari, perut kita akan menggeram jika tidak diberi Makan sesuai jadwal. Penting untuk mendengarkan ketika seluruh tubuh benar-benar Lapar dan tidak Makan hanya karena itu adalah "waktu" untuk Makan.
Selanjutnya, kita juga harus belajar untuk membedakan antara rasa Lapar yang sebenarnya dan perasaan yang membingungkan seperti gastroesophageal reflux (mulas) dan kecemasan. Seringkali, kita Makan untuk memadamkan perasaan tidak nyaman ini dan itu hanya memperburuk masalah.
Cara mengatasinya :
Waspadai bagaimana perut Anda terasa di siang hari. Apa sinyal kelaparan? Bagaimana perasaan perut saat kenyang? Ketika Anda merasa Lapar, tunda Makan sehingga Anda dapat benar-benar menilai apakah Anda Lapar atau hanya karena Anda berurusan dengan masalah lain seperti Stres atau kebosanan.
Mind hunger
Kelaparan pikiran dipengaruhi oleh apa yang didengar, dibaca, dan dilihat. Baya mengatakan, pikiran akan berpikir bahwa tubuh bekerjasama dan Makan sempurna jika itu bisa membuat kita mendapat informasi tentang kebenaran, fakta-fakta nutrisi ilmiah.
Dalam penelitian Mindless Eating yang lain, orang-orang dimasukkan ke dalam ruangan dengan semua Makanan yang bisa mereka Makan, selama dua jam. Subjek yang kelebihan Berat Badan Makan lebih sering berdasarkan apa yang pikiran mereka katakan tentang waktu Makan. Subjek dengan berat normal lebih jarang Makan, dengan mengandalkan isyarat Lapar internal.
Cara mengatasinya:
Sadarilah apa yang dikatakan pikiran tentang kelaparan pada siang hari. Apakah kelaparan 'baik' atau “buruk?” Kelaparan pikiran sulit untuk dipenuhi karena kita terus-menerus mengubah pikiran kita.
Sumber: Akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar