Rabu, 27 Maret 2019

Kristopel Kreku Prajurit Anggota Yonif RK 751/VJS Yang Luluhkan Hati Anggota KKSB

Pekerjaan yang paling berjasa dalam menjaga kesatuan dan keamanan rakyat Indonesia di perbatasan atau bahkan dari serangan-serangan negara lain ialah TNI, TNI sangat berjasa atas itu semua. Kali ini ada aksi nekat dari salah seorang Prajurit anggota Yonif RK 751/Vira Jaya Sakti (VJS) yang luluhkan hati anggota KKSB.
Namanya adalah Kristopel Kreku, pangkatnya Prajurit Satu (Pratu), adalah seorang Prajurit anggota Yonif RK 751/Vira Jaya Sakti (VJS) bersama teman-temanya mengisahkan pengalamannya yang bisa dibilang cukup nekat.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih,
Kolonel Inf Muhammad Aidi, mengungkapkan bahwa tanggal 28 Oktober 2018, Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pam Rawan) yang bertugas di Pos Illu Kabupaten Puncak Jaya, Papua, melaksanakan penyergapan terhadap Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang dipimpin Bilkuis Kogoya yang diduga membawa senjata api standar militer berdasarkan laporan masyarakat.
"Penyergapan dipimpin oleh Danpos Lettu Inf Sukma. Penyergapan berjalan dengan sukses dan berhasil membekuk tersangka Bilkuis Kogoya tanpa letusan senjata," ungkapnya seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima AKURAT.CO, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Namun sayang, Aidi mengatakan, Bilkuis Kogoya ternyata tidak membawa senjata, dia hanya membawa tas noken yang berisi HP, bendera Bintang Kejora dan sejumlah barang bukti lainnya.
"Namun saat yang bersangkutan dibawa ke Pos dan diinterogasi, Bilkuis Kogoya mengakui bahwa senjatanya saat ini dibawa oleh temannya yang sedang berada di sebuah Honay di pinggir Sungai Dolinggame Distrik Illu," katanya.
Mengetahui hal itu, lanjut Aidi, anggota Pos pun kembali melaksanakan penyergapan ke arah Honay yang ditunjukkan oleh Bilkuis Kogoya. Ternyata, di dalam Honay tersebut terdapat 2 orang teman Bilkuis atas nama Nimoya Kogoya dan Komisi Kogoya, serta dapat dipastikan juga menyimpan senjata standar militer sesuai keterangan Bilkuis.
"Anggota Satgas mengepung Honay dan meminta penghuninya keluar menyerahkan diri. Namun keduanya bersembunyi ketakutan tidak mau keluar. Anggota Satgas berusaha membujuk tersangka agar keluar menyerahkan diri dan akan dijamin keamanannya," ujarnya.
Untuk meyakinkan tersangka bahwa mereka tidak akan disakiti, Aidi mengungkapkan, tiba-tiba Pratu Kreku berdiri dan melepaskan perlengkapannya serta meletakkan senjatanya kemudian mendekati Honay sambil mengajak kedua tersangka keluar dari persembunyiannya.
"Pratu Kreku dikawal oleh rekannya Praka Oktovianus Kainama, sedangkan Anggota Tim yang lain bersiap siaga mengantisipasi kemungkinan terburuk akan terjadi," ungkapnya.
Namun, Aidi menyampaikan, langkah nekad Pratu Kreku rupanya menuai hasil, dan tersangka pun akhirnya mau keluar dari persembunyiannya yakni dari dalam Honay sambil membawa sepucuk senjata standar militer jenis SS-1.
"Dengan diperlakukan secara baik-baik, kedua tersangka dibawa ke Pos untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.


Sumber: Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar