Teknologi saat ini memang berkembang sangat cepat, inovasi-inovasi baru muncul dengan berdasarkan teknologi tersebut, mulai dari software sampai ke benda-benda yang membantu keseharian manusia.
Pernah tidak berfikir adanya alat canggih yang bisa mendeteksi niat jahat? bahkan sebelum kejahatan itu dilakukan. Terdengan tidak logis dan mustahil. Namun, lain halnya dengan Jepang.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi di sana, kini hadir sebuah software kamera canggih yang bisa mendeteksi para pengutil toko, bahkan sebelum mereka tertangkap basah mengutil.
Dilansir dari Bloomberg, sebuah perusahaan startup Jepang bernama Vaak berhasil mengembangkan software kecerdasan buatan (AI) untuk memburu mereka yang berniat mengutil di toko. Software bernama Vaak Eye itu mampu mendeteksi kecemasan, kegelisahan, dan bahasa tubuh mencurigakan melalui rekaman CCTV.
Algoritma software ini akan menganalisa rekaman CCTV dan memperingatkan staf kalau ada 'calon' pengutil lewat aplikasi ponsel pintar. Tujuannya tentu untuk mencegah niat jahat itu. Jika target didekati dan ditanya apa mereka butuh bantuan, ada kemungkinan pencurian itu batal terjadi.
Teknologi ini telah berhasil menangkap seorang pengutil minimarket di Yokohama pada tahun lalu. Vaak memasang software itu di sebuah toko untuk diuji. Sebelumnya, pernah ada yang mengutil di toko itu, tetapi tidak ketahuan. Berkat software itu, pelakunya berhasil ditangkap beberapa hari kemudian.
"Ah, akhirnya kami bisa memberi manfaat untuk masyarakat dengan mencegah kejahatan melalui AI," ungkap Ryo Tanaka, pendiri Vaak.
Menurut laporan Tyco Retail Solutions, mengutil telah membuat industri ritel dunia merugi sekitar USD 34 miliar (Rp 482 triliun) di tahun 2017. Kejahatan ini menjadi sumber kerugian terbesar. Meski jumlahnya hanya sekitar 2 persen dari pendapatan, kerugian ini berpengaruh besar dalam bisnis dengan margin tipis.
"Di banyak toko di Amerika Serikat atau Inggris, sudah lazim penggunaan kamera CCTV atau kamera pengawas lainnya. Itu sebabnya perlu ditingkatkan dengan pemasangan teknologi analisis ini agar bisa mendeteksi dengan lebih efisien dan efektif," kata Thomas O'Connor, analis ritel di Gartner.
Karena terkait keamanan, para pemilik toko meminta perusahaan software AI seperti Vaak agar tidak mengungkapkan penggunaan sistem itu di toko mereka. Namun, bisa dikatakan sudah banyak toko berjejaring terkenal di Jepang telah memakai teknologi ini.
Vaak juga telah bertemu atau sedang menjalin kesepakatan dengan sejumlah minimarket dan apotek berjejaring lainnya di Jepang.
"Kami masih meneliti semua potensi pasar. Kami ingin terus memperluas cakupan perusahaan," tutur Tanaka.
Sumber: Akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar