Pilpres 2019 ini memang lebih panas dibanding Pilpres-pilpres sebelumnya, banyak hoaks-hoaks yang beredar dan banyak perseteruan antar kedua simpatisan dari "gacoan" mereka masing-masing.
Untuk menetralisir dan mensukseskan pemilu 2019, Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) meluncurkan aplikasi I-Pantau untuk relawannya yang ditugaskan melakukan pemantauan kegiatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
"Dengan adanya aplikasi ini diharapkan bisa menjadi komponen bagi relawan kami dalam melakukan pemantauan di TPS pada saat pemilu," ujar Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan HMI Abdul Aziz dalam peluncuran aplikasi I-Pantau, Senin (8/4) di Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat.
Aziz menjelaskan, terdapat sekitar 3.000 anggota HMI yang menjadi relawan pemantau Pemilu yang diselenggarakan pada 17 April 2019.
Anggota tersebut, kata Aziz, berasal dari 255 cabang HMI di seluruh Indonesia yang akan ditempatkan di beebagai tempat pemungutan suara (TPS) di 34 provinsi.
Relawan tersebut akan melaporkan temuannya melalui I-Pantau yang kemudian akan dikelola oleh relawan pemantau nasional HMI untuk selanjutnya dijadikan sebagai laporan temuan pelanggaran pada Pemilu 2019
Aziz menuturkan, proses pemantauan dibagi menjadi dua fase, yakni ketika persiapan pencoblosan dan pemungutan suara. Namun hal tersebut tidak dilakukan ketika penghitungan suara.
"Proses penghitungan suara itu bisa sampai dinihari, kami juga mempertimbangkan keterbatasan energi yang dimiliki para relawan di lapangan," jelas Aziz.
Aziz mengklik aplikasi I-Pantau memiliki sekitar 30 instrumen yang menjadi aspek penilaian. Seperti ketepatan waktu pembukaan TPS, kemudahan masyarakat menjangkau tempat ibadah, ramah tidaknya TPS pada pemilih difabel, hingga ada atau tidaknya politik uang saat ketika pemilihan..
"Instrumen itu dasarnya dari PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum) dan UU Kepemiluan yang ada. Jadi tidak keluar dari rel dan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik," kata Aziz.
Komisioner Bawaslu, Rahmat Bagja mengungkapkan pihaknya menyambut baik adanya aplikasi pemantauan besutan HMI.
Menurutnya apa yang dilakukan organusasi tersebut membuktikan bahwa kalangan mahasiswa peduli terhadap penyelenggaraan Pemilu.
"Sepanjang data tersebut tidak berat kanan dan kiri, sesuai pantauan, kita akan melihat kinerja pemantauan yang dilakukan pemantau mahasiswa. Mungkin lebih baik dengan pemantau lain yang sudah tingkat nasional," jelasnya.
Sumber: Akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar