Minggu, 09 Juni 2019

Instagram Menjadi Sosial Media Terburuk Untuk Kesehatan Mental Penggunanya. Yang Kedua Snapchat!

Mempunyai akun Instagram bagi sebagian orang memang sudah menjadi suatu keharusan, terlebih lagi untuk para "sosialita" yang gemar memposting foto-foto baru yang menunjukkan "kehidupan mewah"-nya di dunia maya.
Tapi taukah bahwa Instagram itu mempunyi dampak yang sangat buruk untuk kesehatan mental?
Menurut sebuah laporan baru-baru ini oleh Royal Society for Public Health di Inggris, Instagram menjadi saluran media sosial terburuk untuk kesehatan mental. Setelah itu, disusul Snapchat yang berada di urutan kedua.
Untuk melakukan penelitian, para peneliti mengevaluasi 1.179 orang yang tinggal di Inggris, antara usia 14 hingga 24 tahun. Mereka ditanya bagaimana Facebook, Instagram, YouTube, Twitter dan Snapchat memberi dampak pada diri mereka sendiri.
Hasilnya, platform media sosial juga dinilai berdasarkan dampaknya pada kualitas tidur, kecemasan, depresi, takut ketinggalan (FOMO), kesepian, intimidasi, dan masalah citra tubuh. Laporan ini sebagian besar mencerminkan apa yang dirasakan para peserta setelah melalui umpan foto di semua platform dan dilakukan untuk memahami dampaknya terhadap kesehatan mental seseorang.
Mengapa Instagram adalah yang terburuk?
Dari 5 situs jejaring sosial ini, platform berbagi foto ini ditemukan untuk membuat para pengguna merasakan yang terburuk. Instagram ternyata membuat orang merasa tidak aman, terutama wanita dan anak perempuan.
Alasan utama di balik hal yang sama ialah sejumlah filter yang digunakan orang untuk tampil benar-benar 'sempurna'.
Gambar-gambar secara terang-terangan diedit, 'candid' dan 'menjadi sempurna. Ini tentu dapat menanamkan perasaan perbandingan dan keputusasaan yang kuat, membuat wanita merasa seperti mereka tidak melakukan yang cukup dalam hidup mereka.
Bagian yang menyedihkan adalah bahwa orang benar-benar membandingkan diri mereka dengan versi foto, yang dipilih dengan hati-hati, setelah banyak kali mengambil gambar dan kesalahan.
Instagram sebenarnya telah melahirkan praktik menerapkan lapisan filter dan mengedit foto dengan hati-hati sebelum membuatnya online untuk dilihat dunia. Selain itu, menyaksikan versi kesempurnaan orang lain yang salah dapat menyebabkan tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah dan bahkan secara drastis memengaruhi suasana hati seseorang.


Sumber: Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar