Seperti yang sudah diketahui bahwa Huawei mendapat pemboikotan dari Pemerintah Amerika Serikat dan beberapa perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, ternyata hal ini berdampak juga pada pendapatan dari Huawei itu sendiri.
Hal ini juga diakui oleh pendiri sekaligus CEO Huawei Technologies Ren Zhengfei, yang mengakui bahwa meremehkan sanksi perdagangan Amerika Serikat berdampak pada penurunan pendapat perusahaannya. Melansir Reuters, Senin (17/6), Zhengfei memprediksi pendapat Huawei akan turun hingga 100 miliar dolar AS pada 2019 dan 2020.
Hal ini pun diklaim menjadi kali pertama Huawei memperhitungkan dampak dari tindakan AS terhadap perusahaannya. Pihaknya tidak menyangka bahwa upaya AS untuk menghancurkan Huawei sangat kuat dan menjalar kemana-mana, kata Zhengfei, Senin (17/6).
Selain itu, ia mengungkapkan, pengiriman ponsel Huawei secara global akan turun 40 persen. Namun Zhengfei tidak menyebut jangka waktu penurunan tersebut.
Sebelumnya, Bloomberg melaporkan bahwa perusahaan Tiongkok itu sedang mempersiapkan langkah untuk mengurangi pengiriman ponselnya secara global 40 hingga 60 persen. Sebagai gantinya, Huawei akan berupaya menguasai setengah pasar ponsel pintar di Tiongkok.
Saat ini, Ren mengungkapkan bahwa Huawei tidak mendapat pasokan komponen, tidak bisa berpartisipasi dalam banyak organisasi internasional dan bekerja sama dengan universitas.
Huawei juga tidak bisa menggunakan komponen dan membangun jaringan bisnis dengan perusahaan AS. Kendati demikian, Ren meyakini dan berharap bisnis perusahaannya akan bisa bangkit kembali pada dua tahun mendatang.
Bahkan, ia menegaskan, tidak akan memangkas biaya untuk penelitian dan pengembangan serta tidak akan melakukan mem-PHK karyawan besar-besar.
Sumber: Akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar