Selasa, 18 Juni 2019

Dibanding Negara Lain di Asia Pasifik Lainnya, Keamanan Perusahaan Siber Indonesia Masih "Bobrok"

Pentingnya keamanan pada sebuah website memang harus selalu diperhatikan, pasalnya jika keamanan pada sebuah website itu lemah, otomatis akan adanya serangan siber yang akan berakibat fatal pada website itu sendiri.
Perusahaan asal indonesia dinilai belum memiliki kesiapan dan kematangan dalam hal keamanan siber dibanding perusahaan luar negeri maupun negara lain di wilayah Asia Pasifik.
"Perusahaan yang benar-benar asal Indonesia dengan perusahaan yang dari luar negeri atau APAC Itu jomplang sih," ujar President Director Dimension Data Indonesia Hendra Lesmana, dalam acara pemaparan laporan tahunan Global Threat Intelligence Report, Selasa, (18/6/2019), di Jakarta Selatan.
Ia mengungkapkan kliennya yang merupakan perusahaan asing dan memiliki regional di Indonesia sudah lebih konsen dan disiplin dalam menjaga dan meningkatkan keamanan sibernya.
"Klien kita mulai dari CIMB, UOB, DBS Citibank, dan HSBC, dibandingkan dengan Bank lokal yang juga client Dimension Data, itu jomplang," kata Hendra.
Hal tersebut tidak terlepas dari minimnya sumber daya manusia serta kesigapan perusahaan lokal dalam menangani serangan yang masuk.
Herman mengklaim perusahaan asing yang kebobolan atau gagal memitigasi serangan siber karena Zero Day Attack. Dimana semua orang tidak mengetahui bahwa ada serangan yang masuk secara tiba-tiba.
"Nah, kalau untuk yang lokal kalau saya bandingkan masih belum kesitu, tapi sedang berusaha untuk kesitu," ungkapnya.
Terkait keamanan siber, Hendra menyebut berbagai negara di dunia seperti wilayah Eropa sudah lebih serius dalam menanggulangi permasalahan tersebut.
Seperti memberlakukan General Data Protection Regulation (GDPR) sejak tahun lalu, yang di dalamnya memuat aturan khusus bagi perusahaan untuk memikiran keamanan siber.


Sumber: Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar