Pemerintah Amerika Serikat (AS) rupanya tidak hanya memasukan satu nama perusahaan teknologi asal Tiongkok saja dalam daftar hitamnya.
Setelah Huawei, kini pemerintah Amerika Serikat (AS) menambahkan empat perusahaan dan satu lembaga Tiongkok ke dalam daftar hitam perdagangannya.
Keputusan tersebut diambil jelang pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Tiongkok Xi Jinping pada perhelatan KTT G20 28-29 Juni di Jepang.
Dalam acara tersebut dua pemimpin negara itu diklaim akan membahas masalah perdagangan antar keduanya guna mengurangi perselisihan.
Departemen Perdagangan AS mengungkapkan telah menambahkan Sugon, Higon, Sirkuit Terpadu Chengdu Haiguang dan Teknologi Mikroelektronika Haiguang Chengdu serta Institut Teknologi Komputasi Wuxi Jiangnan ke dalam daftar entitas, menurut laporan Reuters, dikutip Senin (24/6/2019).
Perusahaan dan lembaga yang baru masuk ke daftar hitam diklaim miliki lembaga penelitian militer Tiongkok dan terlibat dalam misi superkomputer dengan aplikasi militer.
Adapun, superkomputer adalah pengembangan teknologi generasi terbaru dari kecerdasan buatan dan sistem komputasi tertinggi. Hal itu dinilai akan membantu modernisasi di bidang militer.
Penambahan perusahaan Tiongkok ke dalam hitam, khususnya yang terkait pengembangan teknologi militer, bukan pertama kali dilakukan AS.
Pada 2015 lalu, AS sempat memasukan University of Technology Tiongkok ke dalam daftar entitasnya.
Terkait laporan tersebut, Kedutaan Besar China di Washington belum memberikan keterangan resminya.
Sumber: Akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar