Kamis, 18 Juli 2019

Inilah 5 Kasus Hoaks Yang Terbilang Kejam Yang Tersebar Di Media Sosial

Berita "kosong" atau bohong atau juga yang sering disebut hoaks memang sudah sangat meresahkan masyarakat, ditakutkan adanya perpecahan atas adanya berita hoaks tersebut yang semakin kejam, pasalnya banyak juga orang yang percaya dengan berita tersebut tanpa mengkroscek terlebih dahulu kebenaran dari artikel tersebut.
Salah satu platform tempat penyebaran berita hoaks adalah Media sosial. Hal ini tentu saja dapat merugikan berbagai pihak.
Selain itu, tak jarang juga dari berita hoaks yang tersebar diantaranya justru bersifat kejam karena menimbulkan fitnah. Tak heran, kasus-kasus seperti ini juga sering berakhir di pengadilan.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi berita hoaks. Seperti memeriksa fakta-fakta, memperhatikan judul berita yang bersifat provokatif, dan juga memeriksa keaslian sumber berita.
Dihimpun oleh AKURAT.CO dari berbagai sumber, berikut 5 kasus berita bohong atau hoaks di Tanah Air yang dinilai kejam.
1. Penyanyi Deddy Dhukun meninggal dunia
Kabar teranyar berita hoaks datang dari salah satu penyanyi senior Tanah Air Deddy Dhukun. Baru-baru ini ia dikabarkan telah meninggal dunia. Kabar tersebut tersebar melalui pesan antar awak media.
Dalam pesan tersebut disebutkan bahwa Deddy telah mengembuskan napas terakhirnya di usia 65 tahun, pada Selasa (16/7) pukul 06.20 WIB di Rumah Sakit An-Nisa, Tangerang, Banten.
Mengetahui hal tersebut, Deddy yang saat ini masih hidup dan dalam kondisi sehat tak ingin mengambil pusing. Ia justru menganggap berita tersebut adalah doa untuk dirinya agar memiliki umur panjang.
2. Mahasiswa Atmajaya Dituduh WN China
Belum lama ini, berita hoaks mengenai sebuah video truk TNI yang mengangkut Warga Negara Asing (WNA) dari Chinajuga sempat tersebar luas di media sosial. Video yang berdurasi selama 55 detik tersebut diduga direkam oleh seseorang dari dalam mobil yang dikendarainya.
Dalam videonya disebutkan ada tiga truk TNI yang sedang mengangkut warga China dari Jakarta menuju Bandung. Faktanya, truk tersebut bukanlah milik TNI karena tidak dilengkapi identitas penanda kendaraan milik TNI.
Selain itu, penumpang truk tersebut juga merupakan mahasiwa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya Jakarta yang akan melakukan kegiatan medicamp atau pengenalan kampus untuk mahasiwa baru di Bandung.
Mengetahui berita tesebut, pihak kampus Atmajaya Jakarta rencananya akan menempuh jalur hukum kepada pelaku penyebar video.
3. Gempa susulan di Lombok berkekuatan 7,5 magnitudo
Berita hoaks juga sempat tersebar saat terjadi bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dalam sebarannya, berita tersebut berupa imbauan pada masyarakat bahwa akan terjadi gempa susulan berkekuatan sebesar 7,5 magnitudo, yang akan terjadi pada pukul 22.30 WITA.
Berita tersebut tentu saja membuat masyarakat resah dan khawatir. Menanggapi hal ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan bahwa kabar tersebut merupakan berita bohong atau hoaks, mengingat waktu terjadinya gempa bumi tidak dapat diprediksi.
4. Pencuri amplifier masjid di bakar hidup-hidup di Bekasi
Ditahun 2017, berita hoaks yang kejam juga menimpa seorang tukang servis speaker berinisial MA, di Bekasi, Jawa Barat. Ia dibakar hidup-hidup secara sadis oleh masyarakat setempat karena dituduh mencuri sebuah amplifier disebuah mushola. Berita tersebut viral setelah beredar di media sosial.
Diketahui, MA yang tinggal tak jauh dari musala tersebut diduga membawa amplifier saat akan melaksanakan salat. Merasa kehilangan amplifier, petugas musala kemudian menegur MA. Kemudian MA pun membantah dan mengatakan bahwa amplifier tersebut adalah milik pelanggannya.
Merasa panik dan bingung, MA akhirnya kabur dan akhirnya tertangkap dan langsung dikeroyok hinggga dibakar hidup-hidup oleh warga setempat. Kasus tersebut kemudian telah ditangani oleh pihak kepolisian setempat.
5. Anggota TNI meninggal akibat penyakit 'Cacar Monyet'
Berita hoaks juga pernah datang dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Berita yang tersebar melalui pesan dari WhatsApp tersebut menyebutkan bahwa salah satu anggota TNI yang meninggal di RSPAD Gatot Soebroto karena mengalami penyakit cacar monyet.
Faktanya, anggota TNI tersebut memang benar telah meninggal dunia. Akan tetapi, penyebab kematiannya bukan karena terkena penyakit cacar monyet. Diketahui, anggota TNI tersebut memang mengalami bintik-bintik merah seperti gejala cacar, namun hal itu terjadi akibat adanya gangguan di dalam darah.
Itulah sederet berita bohong atau hoaks kejam yang belakangan ini tersebar di Tanah Air. Mari bersama-sama perangi berita hoaks dengan mengenali ciri-cirinya.


Sumber: Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar