Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Huawei memang berseteru dengan pemerintah Amerika Serikat, alih-alih rugi akibat perseteruan tersebut, Huawei justru mengalami kenaikan pendapatan.
Huawei Technologies mengumumkan pencapaian bisnisnya secara global pada semester pertama 2019 dengan membukukan pendapatan perusahaan sebesar 401,3 miliar yuan atau setara Rp842 triliun. Total pendapatan tersebut diklaim telah meningkat 23,2 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Selain itu, Huawei mengatakan laba bersihnya juga mengalami peningkatan hingga 8,7 persen. Chief Technology Officer Huawei Indonesia, Vaness Yew mengatakan bahwa kegiatan operasional perusahaan berjalan lancar dan dalam kondisi yang sangat sehat.
"Kendati dimasukkan ke dalam daftar entitas oleh negara tertentu, pertumbuhan kami tetap tinggi di tengah terpaan dari luar yang begitu kencang," ujarnya saat konferensi pers, Rabu (31/7/2019), di Jakarta.
Vaness menjelaskan meski pertumbuhan bisnisnya tetap signifikan bukan berarti Huawei tidak akan mengalami kendala lain pada masa yang akan datang. Hal tersebut pun tentunya akan berdampak pada pertumbuhan bisnisnya dalam jangka pendek.
Grup bisnis konsumer, kata dia menjadi penyumbang terbesar pendapatan Huawei yakni 220,8 miliar yuan. Angka pengapalan ponsel pintarnya -- termasuk merek Honor -- telah mencapai 118 juta unit atau meningkat 24 persen secara Year-on-year dari 2018.
Secara grup bisnis jaringan, Huawei mencatatkan pendapatan sebesar 146,5 miliar yuan pada semester pertama 2019. Ini didukung dengan stabilnya pertumbuhan dilini produksi dan pengiriman piranti jaringan nirkabel, transmisi optik, komunikasi data, dan Teknologi Informasi, serta sejumlah produk terkait yang menjadi domain.
Sementara lewat grup bisnis enterprise, perusahaan Tiongkok itu mencatatkan pendapatan sebesar 31,6 miliar yuan. Pihaknya pun mengklaim terus berupaya mengembangkan portofolio TIK-nya ke domain yang lebih luas, seperti komputasi awan, kecerdasan buatan (AI), campus networks, data center, IoT, hingga intelligent computing.
Vaness menambahkan, Huawei akan tetap optimis dan terus berinvestasi dalam berbagai lini bisnisnya. Termasuk komitmen investasi di sektor riset dan pengembangan senilai 120 miliar yuan pada 2019.
"Kami yakin badai akan segera berlalu. Kami optimis bahwa Huawei akan segera memasuki babak pertumbuhan baru," pungkasnya.
Sumber: Akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar