Rabu, 31 Juli 2019

Inilah Bahaya Terlalu Banyak Mengkonsumsi Minuman Manis

Sebagian besar orang beranggapan bahwa minuman manis itu bisa menambah stamina saat sedang lelah, tapi dibalik itu semua ternyata ada resiko yang sangat berbahaya dari seringnya kita mengkonsumsi minuman yang manis.
Minuman manis, seperti gula dan minuman bersoda, bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kanker. Itu merupakan kesimpulan penelitian yang dilaksanakan para ilmuwan Prancis. Penelitian tersebut dilakukan terhadap 100 ribu orang selama lima tahun.
Tim dari Universitas Sorbonne Paris Cité berspekulasi dengan dampak kenaikan gula darah yang bisa menjadi penyebab kanker. Namun demikian, penelitian itu masih jauh dari sempurna untuk membuktikannya. Para peneliti lain juga menyerukan untuk melaksanakan kajian lebih dalam. 
Apa yang dikategorikan sebagai minuman manis? Ialah minuman yang kandungan gulanya lebih dari 5 persen. Itu termasuk jus buah, soft drink, milkshake, minuman energi, bahkan teh dan kopi.
Para peneliti mengungkapkan minuman manis berukuran 100 ml yang dikonsumsi orang perhari atau dua botol dalam seminggu bisa memicu tumbuhnya kanker sebesar 18 persen.
Jadi, setiap seribu orang yang dikaji dalam penelitian terdapat 22 orang menderita kanker. Jika semua orang minum 100 ml tambahan perhari, hasilnya adalah maka terdapat 26 penderita kanker dalam seribu orang setiap tahunnya. 
Namun, penyebab kanker bukan hanya karena minum minuman manis semata. Menurut salah satu peneliti, Mathilde Touvier, obesitas dan peningkatan berat badan dikarenakan konsumsi minuman manis juga berkaitan dengan kanker. 
“Tapi, kita tidak menjelaskan hubungan tersebut,” kata Touvier dilansir AkuratHealth dari BBC pada Kamis (11/7). 
Para peneliti menyatakan keterkaitan itu juga dikendalikan karena faktor gula. Mereka menyalahkan kenaikan gula darah sebagai penyebabnya. Selain itu, para ilmuwan juga mengungkapkan banyaknya bahan kimia pada minuman, seperti zat pewarna yang juga bisa menyebabkan kanker.
Namun, hasil penelitian itu tetap dipertanyakan oleh banyak ahli. 
“Saya menemukan adanya faktor biologis di mana tidak ada perbedaan signifikan antara obesitas dan diabetes yang kerap diasosiasikan satu sama lain,” ujar Catherine Collins, pakar diet dari Inggris.


Sumber: Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar