Senin, 01 Juli 2019

Google Maps Keluarkan Fitur Baru Yang Bisa Prediksi Kepadatan Penumpang Bus dan Kereta


Penggunaan Google Maps memang sangat membantu dikala kita mencari jalan ataupun melihat jalur mana yang sedang ada kemacetan saat berpergian.

Selain untuk mencari ataupun melihat kondisi jalanan, Google Maps juga baru saja merilis fitur terbarunya yang disebut sebagai Crowdedness Prediction. Pembaruan tersebut memungkinkan aplikasi memprediksi kepadatan penumpang di dalam angkutan umum.

"Google Maps meluncurkan dua fitur baru untuk membantu Anda merencanakan perjalanan transit dengan lebih baik dan tetap merasa nyaman," ujar Manajer Produk Google Maps Hasaballah dan Anthony Bertuca dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (29/6/2019).

Google Maps Prediksi Penumpang. GOOGLE

Google menyebut fitur tersebut telah dirilis di 200 kota di dunia dan tersedia untuk layanan Android maupun iOS. Crowdedness Prediction dapat diakses dengan mengklik ikon angkutan umum saat menelusuri tempat dengan Google Maps
Nantinya aplikasi akan memberi informasi apakah bus atau kereta dalam kondisi padat berdasarkan pemberangkatan sebelumnya. 
Pihaknya mengklaim fitur ini akan memberikan pilihan kepada pengguna apakah mereka ingin berdesarkan dalam angkutan atau menunggu jadwal berikutnya.
Berdasarkan data analisa Google, kepadatan penumpang angkutan umum terjadi saat jam sibuk, yakni pukul 06.00 hingga 10.00 untuk periode Oktober 2019 hingga Juni 2019.
Tercatat terdapat 10 kota di dunia yang memiliki kepadatan tertinggi. Pada peringkat pertama di tempati oleh Buenos Aires, Argentina dan posisi terakhir diduduki oleh New York, Amerika Serikat. Sementara Indonesia tidak ada dalam daftar tersebut.
Lebih lanjut Google Maps juga menghadir fitur bernama live traffic delays yang dapat prediksi jadwal kedatangan bus berdasarkan situasi lalu lintas terkini.
Google menyebut fitur ini dihadirkan untuk wilayah-wilayah yang belum memiliki informasi jadwal bus dari pemerintah setempat
"Pengguna sekarang dapat melihat apakah bus akan terlambat, lama penundaannya, dan waktu tempuh perjalanan yang akurat berdasarkan kondisi lalu lintas langsung di sepanjang rute," kata Hasaballah dan Bertuca.

Sumber: Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar