Kaum milenial saat ini, memang sangat tertarik dengan membuka usaha sendiri ketimbang harus menjadi pegawai kantoran atau sejenisnya.
Hal ini yang membuat Ketua Kadin Bidang Hubungan Internasional, Shinta W. Kamdani mengatakan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional maka tidak ada jalan lain selain membenahi Dunia Usaha. Namun diakuinya menggenjot Dunia Usaha tidaklah mudah.
Shinta Kamdani mengatakan setidaknya ada 3 prioritas utama jika pemerintah ingin membenahi Dunia Usaha dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Yang pertama, menyangkut masalah ketenagakerjaan. Menurutnya ada regulasi yang mendesak dan harus direvisi untuk menjaring tenaga kerja yang memiliki skill mumpuni.
"Prioritasnya ada 3 hal saja. Ketenagakerjaan ini ada hubungan dengan daya saing karena pada akhirnya Indonesia harus berdaya saing. Masalah ketenagakerjaan yang pertama revisi UU Ketenagakerjaan UU No 13 Tahun 2003 Tentang KetengaKerjaan itu harus di revisi,"katanya di Jakarta, Jumat (4/6/2019).
Selain itu, untuk mendapatkan tenaga kerja yang memiliki skill mumpuni, maka sejak dini tenaga kerja Indonesia harus dikenalkan dengan dunia kerja.
"Link and Macthnya, human capital developmentnya harus bisa diolah industri dan pengalihan industri teknologi dari segi ketenagakerjaan ini sangat luas," imbuhnya.
Selain itu, prioritas kedua yang harus dilakukan pemerintah pada periode kedua rezim pemerintahan Jokowi adalah membenahi sistem perpajakan. Menurutnya pemerintah harus terus mempermudah sistem perpajakan yang selama ini dikenal lamban dan berbelit.
"Kedua Perpajakan, PPn dan PPh ini harus diprioritaskan administrasi pajak dari sisi sistemnya kan sekarang sudah ada pajak online. Kita mau fokuskan ini tidak bisa intensifikasi tapi ekstensi meningkatkan base pembayar pajak,"tambah dia.
Disisi lain, pemerintah juga harus menggenjot industrialisasi. Terutama industrialisasi di sektor hulu.
Pasalnya, selama ini sektor industri di industri hilir sebagian besar masih mengandalkan bahan baku impor. Oleh karena itu, sangat mendesak untuk membenahi industrialisasi pada sektor hulu guna menyiapkan bahan baku yang memenuhi stok dalam negeri.
"Yang ketiga industrialisasi kenapa? Karena pada akhirnya kita harus banyak mengembangkan industri hulu kita. Apalagi 70 persen dari bahan baku kita tergantung pada impor, kalau ini tidak dikembangkan kaitannya dengan peningkatan ekspor kita juga. Kalau mau ekspor dan investasi,"pungkasnya.
Sumber: Akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar