Selasa, 21 Mei 2019

Huawei Merasa Diremehkan Oleh Pemerintah Amerika Serikat

Sebelumnya, perusahaan besar asal Cina yaitu Huawei, di boikot oleh perusahaan-perusahaan besar termasuk Google dan Microsoft, setelah adanya penandatanganan dari Presiden Amerika Serikat terkait pelarangan Huawei di Amerika Serikat.
Selang beberapa hari, Pemerintah Amerika Serikat sementara waktu memberikan kelonggaran pembatasan perangkat Huawei. Perusahaan menyebut hal tersebut sama saja dengan meremehkan.
Pendiri Huawei Ren Zhengfei mengungkapkan, langkah penangguhan hukuman sementara tersebut tidak berarti bagi pihaknya yang telah siap menghadapi skenario itu.
"Tindakan pemerintah AS saat ini meremehkan kemampuan kami," kata Ren dalam sebuah wawancara dengan CCTV, mengutip Reuters, Selasa (21/5/2019).
Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross, mengatakan pihaknya akan mengizinkan Huawei membeli komponen Amerika untuk memelihara jaringan dan memberi akses pembaruan software untuk handset Huawei yang ada saat ini.
Penangguhan larangan terhadap Huawei diklaim sebagai langkah untuk meminimalisir dampak gangguan bagi para pelanggan di negaranya.
"Singkatnya, lisensi ini akan memungkinkan operasional tetap berlanjut untuk pengguna telepon seluler Huawei dan jaringan broadband pedesaan yang ada," jelas Ross.
Kelonggaran itu berlaku 90 hari hingga 19 Agustus mendatang, namun pihaknya menyatakan akan mempertimbangkan apakah akan memperpanjangnya atau tidak.
Sebelumnya pemerintah AS telah memasukan Huawei dalam daftar hitam bersama 68 perusahaan lannya. Mereka melarang Huawei membeli komponen dari negaranya untuk memproduksi perangkat baru.
Hal tersebut dilakukan karena jenama asal Tiongkok itu terlibat dalam kegiatan yang dianggap AS bertentangan dengan keamanan nasional atau kepentingan kebijakan luar negeri.


Sumber: Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar