Momen bulan suci ramadhan memang sangat ditunggu-tunggu oleh umat muslim diseluruh penjuru dunia, tak terkecuali pedagang musiman yang ada di Indonesia.
Pedagang musiman yang menjajakan beragam takjil acapkali menjamur kala Ramadan datang. Hal tersebut tentu merupakan pertanda baik bagi geliat ekonomi di kalangan akar rumput. Pasalnya, tak sekadar dijadikan momen untuk meningkatkan ibadah, Ramadan nyatanya sanggup mendongkrak perekonomian masyarakat bawah.
Dari sejumlah lokasi yang menjadi sentra penjualan takjil di Ibu Kota, Kramat Raya boleh dikata merupakan salah satu yang paling santer terdengar gaungnya. Hal itu tak terlepas karena pasar takjil Kramat Raya sudah eksis sejak bertahun-tahun yang lalu.
Tapi bukan semata lantaran usianya yang sudah tak lagi muda, Kramat Raya terkenal karena Takjil yang dijajakan di sana memiliki diferensiasi khusus yakni sebagai pusat penjualan kudapan khas Minang.
Berkunjung ke pasar Kramat Raya kala Ramadan sangat mungkin membuat Anda seolah menemukan oase jajanan yang lain dari pada yang lain.
Adalah Ipi, salah seorang penjual di Kramat Raya mengatakan, bermacam-macam takjil yang ia jajakan, kesemuanya merupakan penganan khas tempat di mana kedua orang tuanya berasal.
"Kita jual kue-kue basah khas Padang, ada bugis, nago sari, baluo, lemper abon, kampiun, lemang tapai," ujarnya semringah.
Itulah mengapa bagi Anda yang mungkin sudah terlalu biasa memamah kudapan ala kota, tak ada salahnya untuk mencoba sejumlah makanan khas daerah tersebut.
Soal harga, Anda tak perlu khawatir bakal merogoh kocek terlalu dalam, sebab menurut gadis berusia pertengahan dua puluh tahun itu menyatakan, harga yang dibandrol relatif terjangkau.
Untuk kue-kue basah seperti bugis, balue, nago sari dan lemper ambon, dipatok dari harga Rp2.000 perbuah. Adapun yang termahal yakni lemang tape yang dibanderol seharga Rp35.000.
Ia menambahkan, sementara untuk bubur kampiun harganya bergantung dari pilihan campuran yang diinginkan pelanggannya.
"Kampium mulai 20.000-an. Itu tergantung campurannya mau apa aja, ada pacar cinanya, ada kampiunnya, buburnya atau ada pisang dan lain-lain," jelas Ipi.
Ia juga mengungkapkan, sejauh ini yang paling dicari banyak orang yakni lemang tape dan bubur kampiun, sebab kedua makanan tersebut merupakan kudapan yang paling khas bila bicara soal Minang.
Terkait omzet yang didapat dalam sehari, ia menuturkan untuk hari-hari normal nilai nominal yang didapat kadang tak menentu. Namun begitu jika jatuh pada akhir pekan penjualannya bisa mencapai Rp2.000.000.
"Harapannya makin ramai lagi aja pembelinya," selorohnya seraya tertawa.
Sumber: Akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar