Polemik soal pemilu kemarin masih terus berlanjut, mulai dari TPS palsu hingga surat suara tercoblos terlebih dahulu.
Hal ini juga yang membuat Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Sudirman Said mendorong adanya Tim Pencari Fakta dalam Pemilihan Umum 2019 ini.
Menurutnya, dalam pemilu harus ada yang siap dipilih dan tidak dipilih. Akan tetapi, yang menjadi persoalan pemilu kali ini yakni banyaknya korban jiwa yang berjatuhan dan adanya sistem Informasi yang kurang dipercaya.
"Yang mencemaskan adalah banyaknya korban jiwa dan sistem penyedia informasi yang tak bisa dipercaya. Karena itu, mari kita dorong Tim Independen Pencari Fakta, demi keutuhan dan keselamatan bangsa," tulis @sudirmansaid melalui Twitter yang dikutip AKURAT.CO, Rabu (8/5/2019).
Sementara itu, sebelumnya juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, mengatakan pembentukan TPF Kecurangan Pemilu Serentak 2019 harus didukung oleh semua pihak, termasuk kubu pasangan calon 01 Jokowi-Ma’ruf maupun kubu 02 Prabowo-Sandi.
“Jadi saya pikir pembentukan TPF ini harus didukung oleh semua pihak baik oleh 01 maupun 02, karena ini menjadi sangat penting sekarang di tengah kepercayaan masyarakat sangat rendah kepada KPU,” kata Ferdinand di Jakarta, Minggu (28/4/2019).
Usul membentuk TPF ini sebelumnya dilontarkan Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar. Haris menilai Pemilu 2019 menyisakan sejumlah persoalan penting yang tak cukup hanya ditangani oleh Bawaslu atau KPU.
Usulan inipun diamini oleh BPN Prabowo-Sandi. BPN ingin TPF dapat mengungkap dengan jelas pelbagai (variasi) temuan dugaan kecurangan Pemilu 2019.
Sumber: Akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar