Setiap daerah mempunyai keunikannya tersendiri, termasuk keunikan saat menghormati dan menguburkan orang yang sudah meninggal.
Metode penguburan atau upeti kepada individu yang sudah meninggal sering sangat bervariasi dari satu budaya ke yang lain, dan para arkeolog belajar lebih banyak tentang salah satu kebiasaan kuno yang lebih misterius yang berasal dari Laos saat ini.
Para peneliti dari Universitas Nasional Australia baru-baru ini menemukan lebih dari selusin lokasi baru di Laos di mana stoples berusia ribuan tahun pernah digunakan dalam semacam ritual kematian yang masih kurang dipahami.
Tim ini mendokumentasikan keberadaan lebih dari seratus yang disebut "toples of the Dead," tetapi penemuan itu pada akhirnya menciptakan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
Penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa guci itu digunakan dalam semacam kebiasaan akhir kehidupan, meskipun peran apa yang mungkin mereka mainkan dalam penguburan atau pembuangan jenazah manusia masih belum diketahui.
“Situs-situs baru ini benar-benar hanya dikunjungi oleh pemburu harimau sesekali. Sekarang kami telah menemukan kembali mereka, kami berharap dapat membangun gambaran yang jelas tentang budaya ini dan bagaimana budaya itu mati,” Nicholas Skopal, Ph.D.mahasiswa di universitas yang membantu menemukan toples.
Melansir BGR, diyakini bahwa guci-guci itu dibangun dari batu-batu besar tunggal, diukir ke dalam mangkuk mereka yang berjarak beberapa mil jauhnya dan kemudian dibawa ke berbagai lokasi hutan terpencil tempat mereka digunakan dan kemudian hilang selama berabad-abad sebelum ditemukan oleh para ilmuwan.
Bersamaan dengan guci, cakram berukir yang menggambarkan berbagai gambar juga ditemukan di dekat lokasi yang sama, dan tim percaya bahwa itu adalah penanda penguburan. Sisi dekoratif cakram batu diletakkan menghadap ke bawah, hanya menambah misteri adat atau tradisi apa pun yang sedang dilakukan.
Menjelaskan apa yang terjadi di lokasi-lokasi ini akan sulit, tetapi karena semakin banyak artefak ditemukan, para arkeolog mungkin dapat secara perlahan menyatukan ritual yang telah lama hilang yang sekarang hilang karena waktu.
Sumber: Akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar