Indonesia memang banyak mempunyai masjid-masjid yang indah, dengan desain dan interior dalamnya yang bisa membuat kita berdecak kagum.
Salah satunya adalah Masjid Raya Sumatera Barat ini. Sekilas, dari desain dan fasadnya, terlihat seperti sebuah bangunan adat khas Minangkabau. Namun siapa sangka, bangunan yang berdiri gagah dan kokoh ini merupakan sebuah tempat ibadah umat Islam.
Umumnya, sebuah masjid di bangun dengan kubah-kubah besar pada bagian atapnya, berbeda dengan masjid Raya Sumatera Barat yang tidak di desain demikian. Masjid yang terletak di Jl. Khatib Sulaiman, Alai Parak Kopi, Padang Utara, ini menghadirkan desain atap khas budaya Minangkabau.
Beberapa hari lalu, tim Akurat.co sempat menjelajahi Masjid yang menjadi salah satu ikon kota Padang itu. Pada bagian atap, Masjid ini memiliki desain rumah gadang dengan empat sudut lancip. Sedangkan bangunannya, berbentuk gonjong. Ada pula kaligrafi yang disusun dengan aksara Arab pada setiap sisi bangunan atap masjid dengan ornamen-ornamen warna keemasan berlatar putih yang membuat masjid ini semakin tampak menarik.
Bentuk masjid ini terinspirasi dari kain yang terbentang pada saat empat suku Quraisy Mekah bertikai dalam menentukan orang yang berhak meletakkan batu Hajar Aswad kembali di pojok Kabah setelah selesai direnovasi. Desain bangunan Masjid ini juga merupakan karya anak bangsa yang diarsiteki oleh seorang arsitek bernama Rizal Muslimin.
Rizal sukses menjadi pemenang sayembara arsitektur Masjid Raya Sumatera Barat yang diikuti sebanyak 323 arsitek berbagai negara. Masjid yang dibangun di atas tanah dengan luas 40 ribu meter persegi lebih ini memiliki tiga lantai bangunan yang memiliki fungsi beragam.
Pada lantai pertama digunakan sebagai tempat berwudhu dan tempat tambahan menampung jamaah jika pada ruang utama di lantai dua penuh. Kemudian lantai dua adalah ruangan utama masjid yang digunakan sebagai tempat utama shalat berjamaah dan kegiatan agama lainnya.
Dan pada lantai tiga difungsikan sebagai tempat alternatif untuk para jemaah salat atau sebagai tempat istirahat jika pengunjung sepi. Pada bagian dalam masjid terasa begitu luas, yang mana suasana sejuk terasa meskipun suhu di kota Padang cukup terik.
Pada masing-masing lantai dilengkapi karpet permadani berwarna merah yang digunakan sebagai sajadah yang merupakan hadiah dari Pemerintah Turki. Tidak hanya sebagai tempat beribadah saja, masjid yang dibangun tahun 2007 ini menjadi salah satu ikon kota Padang dan kerap menjadi tempat singgah para wisatawan untuk swafoto sekaligus merasakan suasana beribadah di dalamnya.
Masjid Raya Sumatera Barat tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah saja. Jika terjadi bencana alam dan sebagainya, Masjid ini juga siap menampung puluhan ribu orang di dalamnya karena masjid ini dirancang tahan terhadap gempa bumi sebesar 10 SR, sebuah hal yang sengaja dipersiapkan karena Sumatera Barat termasuk daerah di Indonesia yang rawan terhadap gempa.
Kemegahan bangunan Masjid yang istimewa di kota Padang ini menghabiskan anggaran sebesar Rp Rp325–330 miliar menggunakan dana APBD Sumatra Barat dibantu APBN. Jadi bagi kamu yang baru tiba di Bandara Minangkabau, singgahkan waktu sebentar mampir ke masjid satu ini.
Sumber: Akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar