Kamis, 02 Mei 2019

Untuk Pertama Kalinya Di Indonesia, Drone Digunakan Untuk Pemetaan Kota Pasca Bencana

Drone memang sedang naik daun saat ini, beragam usia kini tertarik untuk memainkannya, ternyata drone bukan hanya untuk bermain saja, tetapi juga bisa dijadikan alat untuk pemetaan kota pasca bencana.
Untuk pertama kalinya, teknologi Light Detection and Ranging (LiDAR) digunakan untuk membuat peta dalam upaya pemulihan pasca bencana di Indonesia. Terra Drone Indonesia, bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA), menggunakan teknologi LiDAR dan fotogrametri yang dipasang di drone untuk membuat peta resolusi tinggi pada wilayah terdampak bencana.
Salah satu lokasi pasca bencana yang telah dipetakan adalah kota Palu, Sulawesi Tengah. Pada   28 September kota Palu dilanda gempa bumi berkekuatan 7,5 skala Richter  dan memicu tsunami setinggi 3 meter yang menghanyutkan rumah-rumah di kota tersebut. Bencana ini membutuhkan proses pemulihan yang panjang dan sulit.
Gempa bumi dan tsunami menyebabkan perubahan pada area permukaan yang berarti ada daerah yang tidak lagi cocok untuk perumahan. Untuk wilayah lainnya, kepemilikan atas tanah perlu ditetapkan sebelum pembangunan perumahan baru dapat dimulai. Fasilitas dasar seperti air, listrik, dan saluran pembuangan juga perlu dipulihkan.
Tetapi pelaksanaan survei lapangan ini sulit dan berisiko karena banyak daerah yang sulit diakses serta rawan dengan kemungkinan terjadinya gempa susulan. Oleh karena itu, survei menggunakan drone adalah solusi yang paling memungkinkan untuk mengumpulkan data dan gambar beresolusi tinggi dalam waktu sesingkat mungkin.
Pada bulan Maret 2019, Terra Drone Indonesia melakukan survei sekitar 750 hektar lahan dengan drone yang dilengkapi LiDAR, sementara 300 hektar lainnya disurvei menggunakan teknik fotogrametri. Data dan citra yang dikumpulkan dari survei ini telah digunakan untuk menghasilkan peta yang detail dengan menunjukkan kondisi lahan saat ini dan mengidentifikasi wilayah tertentu yang mengalami kerusakan paling parah. Dengan menggunakan peta ini, pemerintah dapat merencanakan pembangunan kembali rumah dan infrastruktur dengan cara yang aman dan tepat.
Sampel hasil pemetaan LiDAR dalam bentuk point cloud, elevation model, dan kontur.
“Teknologi LiDAR yang dimiliki oleh Terra Drone Indonesia dapat menembus vegetasi yang lebat, mendeteksi perubahan dalam permukaan suatu wilayah, dan menghasilkan model permukaan 3D yang detail dan akurat - dengan biaya yang 2-3 kali lebih murah daripada teknologi serupa lainnya," kata Michael Wishnu Wardana Siagian, Managing Director Terra DroneIndonesia dalam pernyataan resminya, Kamis (2/5).
Selain survei dan pemetaan pasca bencana, drone juga dapat digunakan secara efektif untuk manajemen dan mitigasi risiko bencana dengan mengumpulkan informasi permukaan pra-bencana dan menangkap gambar secara real-time selama bencana untuk memandu lembaga bantuan dan membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan.

Sumber: Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar